06/12/2017

Makalah : Kepemimpinan Efektif ^_^



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam organisasi. Berhasil tidaknya suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam organisasi tersebut. Disamping itu faktor yang sangat penting adalah faktor kepemimpinan. Peran utama faktor kepemimpinan adalah  mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengembangan organisasi merupakan suatu kegiatan mengadakan perubahan secara berencana yang mencakup suatu diagnosa secara sistematis terhadap organisasi. Seorang pemimpin harus ikut aktif dalam mengatur pelaksanaan kegiatan usaha pengembangan organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisas
i sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinannya atau pengelola dan komitmen pimpinan pucuk organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya.
Kalau dikaitkan dengan lingkungan yang ada, maka dalam kepemimpinan saat ini sangat diperlukan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan dengan perubahan. Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan yang ada merupakan tantangan terbesar masa kini bagi seorang pemimpin. Peranan seorang pemimpin dalam hubungan antar manusia sangat terkait dengan dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkannya. Seorang pemimpin diharapkan dapat menampilkan gaya kepemimpinan segala situasi serta kepada bawahannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari orang-orang yang dipimpinnya.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa pengertian dari kepemimpinan?
1.2.2        Bagaimana karakteristik kepemimpinan efektif ?
1.2.3        Apa fungsi kepemimpinan efektif?
1.2.4        Bagaimana cara pengambilan keputusan dalam kepemimpinan efektif ?

1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui tentang kepemimpinan
1.3.2        Untuk mengetahui tentang karakteristik kepemimpinan efektif
1.3.3        Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan efektif
1.3.4        Untuk mengetahui cara pengambilan keputusan dalam kepemimpinan efektif


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin dapat didefinisikan sebagai individu dalam suatu kelompok atau organisasi yang bertujuan membimbing dan mengkoordinir aktivitas kelompok atau organisasi tersebut.
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, Dengan mengacu pada pengertian pemimpin diatas maka dapat didefenisikan Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain, mengarahkan keinginan, kemampuan dan kegiatan mereka untuk menjadi tujuan bersama.
Adapun pengertian  Kepemimpinan Menurut Parah Ahli sebagai berikut :
-          Boring, Langeveld dan Weld memberikan arti kepemimpinan sebagai hubungan yang dilakukan seseorang dengan suatu kelompok, guna mencapai beberapa tujuan yang diinginkan.
-          Mayjen Soedarsono Mertoprawiryo (1990) menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah adalah suatu seni pergaulan dan suatu profesi seseorang .
-          M. Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto mengartikan kepemimpinan sebagai tindakan atau perbutan diantara perseorangan dan kelompok, yang menyebabkan baik orang-orang maupun kelompok menuju kearah tujuan-tujuan tertentu. Sebagai tujuan bersama.
Kepemimpinan juga didefenisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan orang lain melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama.
Efektivitas pada dasarnya membahas tentang visi dan arah. Efektivitas ada hubungannya dengan memfokuskan energi organisasi ke suatu arah tertentu.Jadi, Kepemimpinan Efektif adalah  seorang pemimpin yang tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi yang mengelilinginya. Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif.
Menurut Edwin A. Locke (1991) terdapat empat kunci untuk memimpin dengan sukses yang ditunjukkan dalam model kepemimpinan. Empat kunci ini adalah:
1.      Alasan dan sifat-sifat pemimpin/ Motives dan traits.
2.      Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan/ Knowledges, Skill, dan ability
3.      Visi
4.      Implementasi dari visi

2.2  Karakteristik Kepemimpinan Efektif
Ada beberapa karekteristik pemimpin yang efektif. Karakteristik pemimpin merupakan ciri-ciri atau sifat yang dimiliki oleh setiap pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya. Ada empat karakteristik atau syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin (Sunindhia dan Widiyanti diacu dalam Hakiem 2003):
1.      Pemimpin harus peka terhadap lingkungannya, harus mendengarkan saran dan nasehat dari orang-orang di sekitarnya.
2.      Pemimpin harus menjadi teladan dalam lingkungannya.
3.      Pemimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya dan kepada organisasinya.
4.      Pemimpin harus mampu mengambil keputusan, harus pandai, cakap dan berani setelah semua faktor yang relevan diperhitungkan.
Teori kepemimpinan berdasarkan ciri (traits theory) memberi petunjuk tentang ciri-ciri pemimpin yaitu (Siagian, 2003):
1.      Pengetahuan umum yang luas.
2.      Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang.
3.      Kemampuan analitik.
4.      Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu.
5.      Keterampilan berkomunikasi secara efektif.
6.      Kemampuan menentukan skala prioritas.
7.      Rasionalitas.
8.      Keteladanan.
9.      Ketegasan.
10.  Orientasi masa depan.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa pemimpin harus memiliki keahlian dan kemampuan yang lebih baik dibandingkan orang-orang yang dipimpin. Keahlian ini terlihat dari sifat, watak dan perilaku yang tercermin dalam setiap tindakan. Secara umum seorang pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik seperti :
1.      Bertanggung Jawab
Apabila seorang pemimpin menerima kewajiban untuk mencapai suatu tujuan, berarti ia bersedia untuk bertanggung jawab kepada pimpinannya atas apa-apa yang dilakukan bawahannya. Disini pemimpin harus mampu mengatasi bawahannya, mengatasi tekanan kelompok informal, bahkan kalau perlu juga harus serikat buruh. Hampir semua pemimpin  merasa bahwa pekerjaan lebih banyak menghabiskan energi daripada jabatan bukan pimpinan.
2.      Kemampuan untuk bisa “perceptive”
Perceptive menunjukkan kemampuan untuk mengamati atau menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. Setiap pimpinan haruslah  mengenai tujuan organisasi sehingga mereka bisa bekerja untuk membantu mencapai tujuan tersebut. Disini ia memerlukan kemampuan untuk memahami bawahan, sehingga ia dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka serta juga berbagai ambisi yang ada. Disamping itu pemimpin harus juga mempunyai persepsi intropektif (menilai diri sendiri) sehingga ia bisa mengetahui kekuatan, kelemahan, dan tujuan yang layak baginya. Inilah yang disebut kemampuan “perceptive”.
3.      Kemampuan untuk bersifat Objektif
Objektivitas adalah kemampuan untuk  melihat suatu peristiwa atau merupakan perluasan dari kemampuan perceptive. Apabila perceptivitas menimbulkan kepekaan terhadap fakta, kejadian dan kenyataan-kenyataan yang lain. Objektivitas  membantu pemimpin untuk meminimumkan faktor-faktor emosional dan pribadi yang mungkin mengaburkan realitas.
4.      Kemampuan untuk menentukan prioritas
Seorang pemimpin yang pandai adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memiliki dan menentukan mana yang penting dan mana yang tidak. Kemampuan ini sangat diperlukan karena pada kenyataannya sering masalah-masalah yang harus dipecahkan bukan datang satu persatu tetapi seringkali masalah datang bersamaan dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
5.      Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemampuan untuk memberikan dan menerima informasi merupakan keharusan bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah orang yang bekerja dengan menggunakan bantuan orang lain, karena itu pemberian perintah, penyampaian informasi kepada orang lain mutlak perlu dikuasai.

2.3  Perilaku Pemimpin
Pemimpin yang efektif kelihatannya tidak mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan mereka yang tidak efektif sehingga para ahli perilaku management tidak lagi meneliti tentang apa persyaratan (kriteria) seorang pemimpin yang efektif melainkan para ahli ini meneliti tentang hal-hal yang dilakukan oleh pemimpin yang efektif.  Bagaimana mereka mendelegan tugas, bagaimana mereka mengambil keputusan, bagaiamana mereka bekomunikasi dan memotivasi bawahan.
      Seorang pemimpin memang harus memiliki kualitas tertentu (kriteria tertentu) namun disamping itu ada suatu cara terbaik untuk memimpin tidak seperti kualitas pemimpin, maka perilaku pemimpin merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, jadi seseorang yang dilatih dengan kepemimpinan yang tepat, akan bisa menjadi pemimpin yang efektif.
Perilaku pemimpin ini disebut juga Gaya Kepemimpinan (Style of Leadership). Berbagai gaya kepemimpinan telah diteliti dan ditemukan bahwa setiap bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan yang satu lebih baik atau lebih jelek daripada gaya kepemimpinan yang lainnya.
Para ahli mencoba mengelompokkan gaya kepemimpinan dengan menggunakan suatu dasar tertentu. Dasar yang sering dipergunakan adalah tugas yang dirasakan harus dilakukan oleh pemimpin, kewajiban yang pimpinan harapkan diterima oleh bawahan dan falsafah yang dianut oleh pimpinan untuk pengembangan dan pemenuhan harapan para bawahan.

Ada berbagai gaya kepemimpinan antara lain:
1.      The Anthoractic Leader
Seorang pemimpin yang otokratik menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan , untuk menjalankan tindakan dan untuk mengarahkan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahannya terpusat ditangannya. Seorang pemimpin yang otokratik mungkin memutuskan, dan punya perasaan bahwa bawahannya tidak mampu untuk beranggapan mempunyai posisi yang kuat untuk mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan maksud untuk meminimumkan penyimpangan dari arah yang ia berikan.
2.      The Pacitipative Leader
Apabila seseorang pemimpin menggunakan gaya partisipasi ia menjalankan kepemimpinan dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya mengenai keputusan yang akan diambil. Ia akan secara serius mendengarkan dan menilai pikiran-pikiran para bawahannya dan menerima sumbangan pikiran mereka. Sejauh pemikiran tersebut bisa dipraktekkan. Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan mengambil keputusan daripada bawahannya sehingga pikiran-pikiran mereka akan selalu meningkat dan semakin matang. Para bawahannya juga didorong meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Pemimpin akan lebih suportif dalam kontak dengan para bawahan dan bukan menjadi bersikap diktator. Meskipun tentu saja, wewenang terakhir dalam pengambilan keputusan terletak pada pimpinan.
3.      The Free Rein Leader
Dalam gaya kepempimpinan “free rein” pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada para bawahannya dengan agak lengkap. Pada prinsipnya pimpinan akan mengatakan “inilah pekerjaan yang harus saudara lakukan. Saya tidak peduli bagaimana kalau mengerjakannya, asalkan pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik”. Disini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada para bawahannya. Dalam artian pimpinan menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut,dan hanya para bawahan dituntut untuk memiliki kemampuan/keahlian yang tinggi.
2.4  Fungsi Kepemimpinan Efektif
Fungsi seorang pemimpin yang efektif adalah:
1.      Membantu mencapai sasaran organisasi
2.      Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut
3.      Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu
4.      Memelihara kekuatan dan kohesi anggota


2.5  Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dilihat sebagai salah satu fungsi seorang pemimpin. Dalam pelaksanaan kegiatan untuk menerjemahkan berbagai keputusan berbagai alternatif dapat dilakukan dan untuk itu pemilihan harus dilakukan.
Pengambilan keputusan adalah soal yang berat karena sering menyangkut kepentingan banyak orang. Tidak ada sesuatu yang pasti dalam pengambilan keputusan .pemimpin harus memilih diantara alternatif yang ada dan kemungkinan implikasi atau akibat suatu pengambilan keputusan tertentu.

2.5.1        Hakikat pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan pada hakikatnya adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah. Pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan – tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Dari pengertian ini dapat diartikan beberapa hal :
a.       Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan
b.      Pengambilan keputusan harus didasarkan kepada sistematika tertentu,antara lain : dengan mempertimbangkan kemampuan organisasi, personil yang tersedia, situasi lingkungan yang akan digunakan untuk melaksanakan keputusan yang diambil.
c.       Sebelum suatu masalah dapat dipecahkan dengan baik, hakekat dari masalah tersebut harus diketahui dengan jelas.
d.      Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan coba-coba tetapi harus didasarkan pada fakta yang terkumpul secara sistematis, baik dan dapat dipercaya.
e.       Keputusan yang baik adalah keputusan yang diambil dari berbagai alternatif yang ada setelah alternatif-alternatif itu dianalisa secara matang.

2.5.2        Langkah-langkah pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu teknik memecahkan suatu masalah dengan menggunakan teknik-teknik ilmiah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ada 7 langkah yang perlu diambil dalam usaha memecahkan masalah dengan menggunakan teknik-teknik ilmiah. Langkah-langkah itu adalah :
1.      Mengetahui hakekat dari masalah yang dihadapi, dengan perkataan lain mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepat-tepatnya.
2.      Mengumpulkan fakta dan data yang relevant
3.      Mengolah fakta dan data tersebut
4.      Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh
5.      Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang telah diolah dengan matang
6.      Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan
7.      Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat daripada keputusan yang telah diambil.



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Seorang pemimpin yang efektif  harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab atas akibat dan resiko yang timbul sebagai konsekuensi daripada keputusan yang diambilnya tentunya dalam mengambil keputusan.
Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, informasi yang mendalam dalam proses menyaring keputusan yang tepat. Disamping itu seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dapat mempengaruhi dan mengarahkan segala tingkah laku dari bawahan sedemikian rupa sehingga segala tingkah laku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan yang bersangkutan. Untuk itu seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kriteria-kriteria tertentu , misalnya kemampuan bisa “perceptive dan objektif.
Dalam mengarahkan dan memotivasi bawahan agar melakukan pekerjaan dengan sesuai, seorang pemimpin bisa memilih suatu gaya kepemimpinan tertentu apakah gaya otokratis, partisipatif, dan gaya free rein yang sesuai dengan situasi dan  lingkungan para bawahan. Hanya dengan jalan demikian pencapaian tujuan dapat terlaksana dengan efisien dan efektif.
3.2  Saran
Mungkin dalam penulisan dan pembuatan masih terdapat kekurangan dan kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi tercapainya pembuatan makalah yang sempurna.








DAFTAR PUSTAKA
Hersugondo, Soliha (2008), Kepemimpinan yang efektif dan perubahan organisasi : Fakultas Ekonomi. Universitas Stikubank Semarang
Irawati,Nisrul (2004). Kepemimpinan Efektif, Kepemimpinan yang mampu mengambil keputusan tepat : Fakultas ekonomi, Universitas Sumatra Utara

No comments:

Post a Comment