06/03/2015

INTROPEKSI DIRI

Manusia, makhluk Tuhan Yang diciptakan dengan penuh kesempurnaan. yang memiliki akal seperti malaikat, dan juga memiliki nafsu seperti setan. dengan menggunakan akalnya dia menjadi pintar bahkan sangat pintar, tetapi dengan nafsunya yang cenderung negatif, dia menjadi sombong, angkuh, kufur akan nikmat yang diberikan Tuhan, bahkan ia pun bisa lupa akan perintah Tuhan. wajar saja Tuhan menghukumnya.

peringatan Tuhan telah saya rasakan sendiri saat ini, saya kufur akan nikmatnya, saya lupakan akan kewajiban saya kepadaNya, wajar saja, dia memberi saya peringatan yang membuat saya down, yang membuat saya kecewa pada diri saya sendiri.


berawal dari saya menginjakkan kaki di sebuah kampus swasta yaitu Akbid Mitra Husada Padang, saya benar-benar berniat untuk menuntut ilmu dan sukses menggapai cita-cita saya yaitu menjadi seorang Bidan.
dengan bermodalkan keyakinan, kegigihan, usaha dan restu dari orang tua saya, saya berangkat meninggalkan tanah kelahiran saya yaitu kerinci, menuju ranah minang yaitu padang.

satu pesan yang saya ingat ketika saya akan meninggalkan tanah kelahiran saya, dan itu masih sangat terngiang ketika orang tua saya berkata " belajarlah dengan rajin disana, jangan pernah terpengaruh dengan kehidupan kota, dunia malam, dan foya-foya. kalau kamu mau sukses, tekunlah belajar, ingat selalu orang tua yang berusaha mati-matian menyekolahkanmu. dan yang paling penting, Jangan Lupakan Yang Maha besar, lakukan kewajibanmu kepadaNya, salat 5 waktu jangan pernah kau tinggalkan. sehebat-hebat apapun orang, tak akan ada gunanya jika dia tidak salat.".

dan saya mulai menginjakkan kaki di negeri yang penuh dengan adat ini, saya benar-benar tekun dalam belajar, saya benar-benar mengindahkan nasihat yang dari orang tua saya. salat 5 waktu pun tak pernah saya tinggalkan.
satu semester pertama, usaha saya benar-benar membuahkan hasil, saya berhasil membuat orang tua saya bangga dengan nilai saya yang merupakan peringkat ke 2 dari 74 mahasiswa. dan saya berhasil berdiri di barisan paling depan ketika capping day. dan betapa bahagianya orang tua saya melihat anaknya berdiri di barisan paling depan.

tapi, dengan seiring berjalannya, dengan penghargaan yang saya dapatkan itu, membuat saya menyombongkan diri dan meninggalkan perintah Tuhan. cara hidup saya mulai berubah saat itu. tak ada lagi buku-buku. kesombongan saya membuat saya lupa, bahwa masih ada Dzat yang lebih pantas sombong daripada saya. saya baru diberi sedikit nikmat olehnya. tetapi kesombongan saya sudah sangat melebihi nikmat yang diberikan. padahal saya tau, nikmat itu juga merupakan ujian yang diberikan Tuhan. tapi saya malah berubah menjadi angkuh.

dan ketika itu, saya merasa diri saya lah yang paling hebat, paling pintar, sehingga saya jadi malas belajar. buruknya lagi, saya melupakan kewajiban saya kepada Tuhan. saya meninggalkan salat 5 waktu, dan dengan alasan cuaca kota padang yang panas, saya sudah berani membuka aurat saya keluar dari rumah. nauzubillah.

waktu saya, tidak lagi dihabiskan dengan buku, melainkan saya habiskan dengan bersenang-senang bersama teman-teman saya..
saya mulai mengenal indahnya dunia malam..

 dan saya hanya mencari kesenangan semata tanpa tau bagaimana pengorbanan orang tua saya membiaya kuliah saya, sedangkan saya, hanya menghabiskan waktu untuk traveling.
 dan saya mulai menikmati indahnya dunia modern.
perubahan saya benar-benar membuat Tuhan marah kepada saya, hingga jalan saya tidak pernah mulus. setiap urusan saya selalu dipersulit olehnya. dan akhir semester 2, nilai saya keluar. dan alhasil, sangat sangat buruk, nilai saya menurun drastis.
ketika melihat daftar nilai saya, saya hanya bisa terdiam, merenung melihat nilai-nilai yang tak sedap dipandang mata.
"apa yang akan saya katakan kepada orang tua saya ?" pertanyaan itu sangat mengganjal di pikiran saya.
akhirnya saya memberanikan diri mengatakan nilai saya kepada orang tua saya. jelas terdengar dan terasa oleh saya, bahwa nada orang tua saya bicara, sangat menunjukkan bahwa mereka kecewa terhadap saya.

dan sebelum menutup telepon, kata terakhir yang diucapkan ibu "mungkin, cara belajarmu salah, intropeksi diri ya nak, perbaiki semuanya untuk yang akan datang".

seburuk-buruknya orang tua, pasti tak akan tega marah kepada anaknya dengan keterlaluan, pasti mereka tetap akan memaafkan anaknya. walaupun anaknya mengulang kesalahan itu berkali-kali.

kekecewaan orang tua saya benar-benar membuat saya sadar dan membuka pintu hati saya, bahwa apa yang saya lakukan saat itu, adalah hanya untuk kebahagiaan dunia sesaat saja.

pernah terlintas di benak saya, "kenapa Tuhan malah menjatuhkan saya ? apa salah saya ?"
dan saya teringat sebuah kata bijak :
"apa yang kamu dapat hari ini adalah hasil dari yang kamu kerjakan kemarin, dan apa yang kamu lakukan hari ini, akan menentukan apa yang akan kamu dapat esok".

dan dari situ saya sangat sadar, bahwa hasil saya hari ini adalah karena kesalahan saya kemarin, dan saya bertekad untuk memperbaiki itu semua, dengan bismilah saya mulai kembali menjadi saya yang dulu. dan saya mulai mendirikan salat 5 waktu dan menutup aurat.

dan saya akan giat untuk belajar, semoga orang tua saya bahagia dengan usaha saya.
impossible is  nothing. tidak ada yang mustahil dalam hidup ini. selagi kamu masih ingin berusaha untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, kamu pasti akan mendapatkannya.
setiap orang pasti akan melakukan kesalahan, tetapi tergantung pada manusianya, apakah akan tetap dalam kesalahan itu, atau bangkit dan memperbaiki semuanya. selama masih ada kesempatan, tak ada yang namanya MUSTAHIL. karena apabila Allah berkata Kunfayakun maka semuanya bisa terjadi.

TERLAHIR MISKIN dan BODOH bukanlah salah kita, tetapi BERAKHIR MISKIN dan BODOH itu murni salah kita. mari memperbaiki diri. :)



With Love,
MA

No comments:

Post a Comment