Fenomena
Kehamilan Diluar Nikah
Remaja
bisa saja mengatakan bahwa seks bebas atau seks pranikah itu aman dilakukan.
Namun, bila remaja melihat dan memahami akibat dari perilaku itu, ternyata
lebih banyak membawa kerugian. Salah satu resikonya adalah kehamilan di luar
nikah. Sungguh merupakan suatu permasalahan kompleks yang dapat menghancurkan
segalanya, masa muda, pendidikan, kepercayaan dan kebanggaan orang tua, serta
pandangan negatif dari masyarakat. Selain itu, kehamilan yang tidak diinginkan
yang juga mengarah pada tindakan aborsi kriminalis.
Kehamilan diluar nikah biasanya diakibatkan
oleh pergaulan bebas yang diakibatkan oleh didikan dari keluarganya berupa :
a. Kurangnya
kasih sayang yang diberikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya akibat
orangtua sibuk kerja, perceraian dan broken home.
b. Keluarga
yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan
kedewasaannya.
Reaksi
masyarakat terhadap kehamilan diluar nikah :
a. Dulu
: terhadap ibu dan bayinya dikutuk sebagaia anak haram, diasingkan, terusir
dari daerah kampung halaman.
b. Sekarang
: masyarakat menanggapi dengan sikap acuh tak acuh yang dianggap sebagai dampak
sosial, skomoni, kemajuan teknologi dan komunikasi dari hasil modernisasi.
Reaksi wanita yang mengalami hamil
diluar nikah dapat terjadi :
a. Melarikan
diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang anaknya, menitipkan anak
ke orang lain atau panti asuhan.
b. Berusaha
melakukan aborsi dan bunuh diri.
c. Melakukan
pekerjaan menjadi seorang ibu walau dengan keterpaksaan atau sukarela dan
akhirnya dapat menerima anaknya.
\Tanda
gejala gangguan psikologis pada kehamilan diluar nikah
Umumnya
kehamilan di luar nikah dialami oleh remaja, dimana remaja dengan rentang usia
12-19 tahun memiliki kondisi psikis yang labil, karena masa ini merupakan masa
transisi dan pencarian jati diri. Dengan kehamilan diluar nikah banyak
permasalahan yang akan dihadapi oleh remaja antara lain adalah sebagai berikut
:
a. Timbulnya
perasaan takut dan bingung yang luar biasa, terutama pada wanita yang menjadi
objek akan merasakan ketakutan besar terhadap respons orang tua, dan biasanya
mereka menutupi kehamilannya hingga di dapatkan tindakan lain.
b. Rasa
ketakutan jika kekasih yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab dan tidak
mau menolongnya keluar dari kondisi yang rumit ini.
c. Cemas
jika sampai teman-temannya mengetahui, apalagi pihak sekolah, yang mungkin saja
akan mengeluarkannya dari bangku sekolah.
d. Rasa
takut yang timbul karena ia sangat tidak siap menjadi seorang ibu.
e. Timbul
keinginan untuk mengakhiri kehamilannya dengan aborsi (Kartono, K., 2007).
Pengelolaan
Gangguan Psikologis pada kehamilan di Luar Nikah
Penatalaksanaan yang bisa dilakukan guna
menangani permasalahan ini adalah dengan konseling humanistik, dimana manusia
sebagai individu berhak menentukan sendiri keputusannya dan selalu berpandangan
bahwa pada dasarnya manusia itu adalah baik (Rogers,1971) sebagai konselor yang
ingin memberikan konseling perlu memiliki tiga karakter seperti berikut ini :
a. Empati, adalah
kemampuan konselor untuk merasakan bersama dengan klien, usaha berpikir bersama
tentang, dan untuk mereka (klien).
b. Posiive regard (acceptance),
yaitu menghargai klien dengan berbagai kondisi dan keberadaannya.
c. Congruence
(genuineness), adalah kondisi transparan dalam
hubungan terapeutik.
Oleh karena itu, di dalam menghadapi
permasalahan kehamilan di luar nikah bagi para remaja, maka bidan dapat
memberikan konseling bersama yaitu konseling keluarga, antara remaja itu
sendiri, konselor dan pihak keluarga, mengingat orang tua masih memiliki andil
yang besar pada kehidupan anak remaja mereka (Lesmana, 2006).
GANGGUAN
PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN PALSU (PSEUDOCYESIS)
Kehamilan palsu
(pseudocyesis) adalah suatu keadaan dimana seorang wanita berada dalam kondisi
yang menunjukkan berbagai tanda dan gejala kehamilan seperti tidak mendapatkan
menstruasi, adanya mual muntah, pembesaran perut, peningkatan berat badan, dan gejala kehamilan lainnya bahkan kadang
kala hasil tes urine dapat menjadi positif palsu (fase positive), tetapi
sesungguhnya tidak benar-benar hamil (Suririnah, 2005). Faktor yang sangat
sering berhubungan dengan terjadinya kehamilan palsu adalah faktor
emosional/psikis yang menyebabkan kelenjar pituitari terpengaruh sehingga
menyebabkan kegagalan sistem endokrin dengan mengontrol hormon yang menimbulkan
keadaan seperti hamil. Dan biasanya ada yang tidak ditemukan
yaitu denyut jantung janin tidak terdengar, USG tidak memperlihatkan adanya
bayi.
Tanda
gejala gangguan psikologis pada pseudocyesis
Pada
kehamilan pseudocyesis secara psikologis ada sikap yang ambivalen terhadap
kehamilannya yaitu ingin sekali menjadi hamil, sekaligus dibarengi ketakutan
untuk merealisir keinginan punya anak, sehingga terjadi proses inhibisi.
Keinginan
– keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri
sendiri yang kemudian dikompensasikan dalam bentuk agresivitas. Secara simultan
berbarengan muncul kesediaan untuk tidak mau menyadari bahwa kehamilannya ilusi
belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini wanita yang bersangkutan biasanya
tidak mau ke dokter untuk memeriksakan dirinya.
Wanita dengan
pseudocyesis memiliki kondisi psikologis seperti berikut ini :
a. Adanya
sikap ambivalen terhadap kehamilannya, yaitu ingin sekali menjadi
hamil,sekaligus tidak ingin menjadi hamil. Ingin memiliki anak yang dibarengi
dengan rasa takut untuk menetralisasi keinginan mempunyai anak.
b. Keinginan
untuk menjadi hamil terutama sekali tidak timbul dari dorongan keibuan, akan
tetapi khusus dipacu oleh dendam, sikap bermusuhan, dan harga diri. Sebagai
contoh pada wanita yang steril.
c. Secara
bersamaan muncul kesediaan untuk menyadari, sekaligus kesediaan untuk tidak mau
menyadari bahwa kehamilannya adalah ilusi belaka
d. Wanita
dengan pseudocyesis tidak terlepas dari pseudologi, yaitu fantasi-fantasi
kebohongan yang selalu ditampilkan ke depan untuk mengingkari hal-hal yang
tidak menyenangkan.
Pengelolaan
Gangguan Psikologis pada Pseudocyesis
Peristiwa psudocyesis merujuk pada peristiwa
pseudologia,yaitu fantasi-fantasi kebohongan yang selalu ditampilkan kedepan
untuk mengingkari atau menghindari realitas yang tidak menyenangkan. Wanita
pseudocyesis ingin sekali menonjolkan egonya untuk menutupi kelemahan dirinya,
oleh karena itu dipilihnya aliran konseling psikoanalisis dengan menekankan
pentingnya riwayat hidup klien, pengaruh dari pengalaman diri pada kepribadian
individu, serta irasionalitas dan sumber-sumber tak sadar dari tingkah laku
manusia. Peran konselor dalam hal ini adalah menciptakan suasana senyaman
mungkin agar klien merasa bebas untuk mengekspresikan pikiran-pikiran yang
sulit. Proses ini bisa dilakukan dengan meminta klien berbaring di sofa dan
konselor dibelakang (sehingga tidak terlihat). Konselor berupaya agar klien
mendapat wawasan dengan menyelami kembali dan kemudian menyelesaikan pengalaman
masa lalu yang belum terselesaikan. Dengan begitu klien diharapkan dapat
memperoleh kesadaran diri, kejujuran dan hubungan pribadi yang lebih efektif,
dapa menghadapi ansietas dengan realistis, serta dapat mengendalikan tingkah
laku irasional.
Your Affiliate Money Printing Machine is ready -
ReplyDeletePlus, making money online using it is as simple as 1--2--3!
It's super easy how it works...
STEP 1. Tell the system what affiliate products you want to push
STEP 2. Add some push button traffic (this LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system grow your list and up-sell your affiliate products for you!
So, do you want to start making money?
The solution is right here